Operet ini atas prakarsa kak Henny dari Kidz 19 dan naskah ditulis oleh kak Diana Bargowo. Rencana operet ini diselenggarakan pada tanggal 19 Juli (dimajukan dari tanggal 23 Juli karena sudah masuk bulan puasa), tetapi batal karena Bapak Presiden SBY karena berhalangan. Akhirnya acara tetap diselenggarakan pada hari Rabu, 29 Agustus 2012 di Teater Imax Keong Mas, TMII.
5 hari setelah Iedul Fitri kami baru latihan rutin, walau masih ada beberapa murid yang masih berlibur dan pulang ke kampung halaman.
Oya ... kami berkesempatan juga untuk berkenalan dengan anak-anak dari Atambua (anak2 diujung Indonesia yang berbatasan dengan negara Timor Leste), serta anak-anak berkebutuhan khusus. Kak Diana sebagai penulis cerita menginginkan agar murid-muridnya bisa belajar dan berbagi dengan teman-teman tersebut. Anak-anak juga jadi bisa lebih bersyukur, karena anak-anak sanggar mendapat karunia yang lebih baik dari Allah SWT dibanding dengan rekan-rekannya yang dari perbatasan maupun yang berkebutuhan khusus, yang memiliki kekurangan.
Saat Gladi bersih ... benar-benar ujian bagi anak-anak, orang tua murid dan para pelatih. Kami sudah siap di lokasi acara pada jam 8 pagi, tapi baru mulai GR pada pukul 10.00 pagi. Karena pada sore hari bapak menteri agama ingin menyaksikan GR, maka kami diizinkan untuk rehat sejenak.
Jam 19.00, kami sudah siap kembali di lokasi acara, sayang bapak menteri Agama akhirnya membatalkan kehadirannya, sehingga membuat kecewa. Karena dekorasi dan LED baru selesai pukul 9 malam, maka GR ke 2 baru dilakukan pada jam tersebut. GR baru selesai sekitar jam 23.00. Lelah sekali ... belum lagi ada beberapa anak yang rumahnya jauh. Orang tua yang tidak mau repot pulang pergi langsung memesan penginapan disekitar TMII. Dari pihak kemenAg juga menyediakan tempat untuk bermalam walau harus berbagi tempat dengan peserta lain.
SHOW TIME ... Jam 5 pagi, kami sudah harus siap di lokasi acara. Karena Presiden mau datang ... penjagaan sangatlah ketat. Mau masuk kelokasi acara aja ... wow ribetnya bukan main. Acara dimulai pukul 10.00 pagi. Saat pak Presiden menegur anak-anak yang tertidur ... dalam hati kami,"Wah ... seharusnya Bapak Presiden menyaksikan sendiri, betapa beratnya kami berlatih. Tidur jam 12 malam, jam 4 pagi harus sudah bangun. Tapi ... Bapak ... terima kasih. Karena betapa bangganya anak-anak didik kami bisa berfoto bersama bahkan bersalaman dengan Bapak, sebagai orang no. 1 di Indonesia.
