PENGELOLAAN PERTUNJUKKAN THINKERBELLE

Sejak awal berdiri, Sanggar ThinkerBelle langsung menyelenggarakan beberapa pertunjukkan. Ya ... karena Sanggar ini telah memiliki masa/murid yang sejak awal sudah berpartisipasi di Sanggar sebelumnya.

Tujuan pendidikkan senipun lebih terarah kepada keberanian anak untuk bisa tampil mandiri dan percaya diri dihadapan publik luas, sehingga acara-acara yang terselenggarapun lebih dominan diarahkan ke area publik luas, meskipun untuk pemula lebih kami arahkan ke acara semacam all out (hanya ditonton oleh orang tua/kerabat).

Untuk acara-acara di mall, biaya tidak pernah kami minta dari para orang tua, tetapi biaya transport, konsumsi dan penyediaan kostum kami bebankan ke mall yang menyelenggarakannya. Memang tidak semua mall melakukan demikian, karena ada beberapa mall yang hanya minta kita barter promosi. Mereka hanya menyediakan tempat untuk berekspresi, sedang kita bisa menampilkan anak-anak untuk belajar mandiri dan percaya diri.

Di Sanggar-sanggar lain, biasanya biaya penyelenggaraan dibebankan ke anak didik dengan cara : membayar uang konsumsi dan kostum. Namun karena kami tidak terbiasa dengan hal tersebut, maka apabila tidak ada dana, pengelolaan biaya konsumsi, sewa kostum dan operasional lainnya langsung ditangani oleh management. Untuk itu ... diacara yang sifatnya sekedar promosi anak-anak tidak mendapat tunjangan transport & parkir. Yang lebih penting adalah ... bahwa kami berusaha untuk tidak meminta biaya lain kepada orang tua diluar iuran bulanan.

Untuk pertunjukan di mal atau pertunjukan besar yang mendapat biaya operasional dari panitia atau event organizer, anak-anak yang terlibat memang akan kami berikan penghargaan berupa hadiah atau tunjangan transport. Karena tujuan dari penampilan anak-anak diatas panggung, adalah agar mereka bisa belajar lebih berani didepan penonton.

Dalam hal pertunjukkan di gedung pertunjukkanpun, kami terikat kontrak. Bila diperbolehkan orang tua menonton saat Gladi Resik ... ya dengan senang hati kita utarakan pada orang tua. Tapi seperti acara "Konya-Konya Lonya" kami tidak bisa berbuat apa-apa apabila orang tua diwajibkan untuk membeli tiket, karena saat Gladi Resikpun ... orang tua harus beli undangan, walau dengan setengah harga. Saat pertunjukkanpun kami tetap usahakan agar ticket yang dibeli orang tua mendapat potongan harga. Dan potongan harga tersebut tidak kami potong sepersenpun.

Pada saat Shooting acara di TVpun adalah kewenangan pihak stasiun TV. Apabila diperkenankan menjadi penonton di Studio tentunya sangat menyenangkan. Namun apabila acara itu hanya diperuntukkan untuk undangan ... ya kami harap orang tua bisa menyaksikannya di televisi yang disediakan diruang ganti/kantin. Untuk itu ... terkadang kalau ada orang tua yang mau nonton ... sebelum hari H selalu kami tekankan agar tidak membawa saudara se erte hehehe ... karena belum tentu semua diperkenankan masuk keruang artis ... kasihan artisnya jadi dikejar-kejar untuk foto keluarga hehehe ...

Nah ... kami rasa cukup penjelasan kami tentang penyelenggaraan pertunjukkan yang dikelola management kami. Terima kasih telah bergabung dengan Sanggar ThinkerBelle.

KASIH ... oh ... Kasih ...

Kali ini ... kita bahas mengenai Operet "Kasih" yang telah terselenggara pada tanggal 23 November 2008. Ada beberapa hal yang harus diluruskan karena ada banyak keterbatasan yang pada akhirnya menimbulkan masalah.

Ide untuk mengulang kembali pertunjukkan "Kasih" sudah sejak 2 tahun lalu. Adapun atas prakarsa Ibu Lies Koesbiono, pimpinan Yayasan Siswa Terpadu yang prihatin atas kepedulian anak bangsa untuk melestarikan alam lingkungannya, tergerak hati untuk menyelenggarakan operet ini kembali.

Pada tahun 1991 operet ini pernah sukses diselenggarakan sebanyak 7 kali di Balai Sidang Senayan, Jakarta (sekarang JCC) dan 3 kali di Go Skate, Surabaya. Namun ... ternyata ... apa yang kita cita-citakan sangat sulit untuk terlaksana. Baik melalui event organizer ataupun atas swadaya sendiri. Maklum ... kondisi sekarang sangat berbeda dengan dahulu.

Maka ... akhirnya Ibu Lies menggandeng pihak KLH yang dinilai berkompeten pada pemeliharaan lingkungan hidup. Pihak KLH menyambut baik dengan turut menyelenggarakan acara Cerdas cermat dan lomba gambar/mewarnai dan Sanggar ThinkerBelle & Yayasan Siswa Terpadu turut ambil bagian sebagai pengisi acara dengan menampilkan Operet "Kasih".

Perlu diketahui ... di saat krisis global, tentunya dana yang adapun sangat terbatas. Sehingga biaya operasional pertunjukkanpun harus dipangkas. Pihak ThinkerBelle hanya berhubungan dengan pihak Yayasan Siswa Terpadu sehingga kita tidak ada sangkut pautnya dengan pihak KLH. Tapi kami tahu bahwa pihak KLH sudah sangat membantu dengan memberi kesempatan agar Sanggar kita bisa tampil.

Dari mana kita bisa menutupi kekurangan dananya?? Awalnya, management bermaksud untuk mengurangi jumlah pengisi acara yang rencananya melibatkan 150 anak & remaja begitu juga dengan koreografi. Tapi ... akhirnya diputuskan acara tetap berjalan, karena dari pihak KLH memberikan 120 kursi yang rencananya akan dijual untuk penonton, yang harus dicari/dikelola sendiri oleh pihak Sanggar ThinkerBelle. Dan Sanggar ThinkerBellepun akhirnya tetap melibatkan 120 anak & remaja dengan harapan ke 120 kursi itu bisa menutupi kekurangan biaya operasional dengan adanya donatur dari Sanggar ThinkerBelle.

Namun apa mau dikata, seperti biasa ... dalam hal dukungan dana untuk sekedar menonton anaknya manggung ... sudah sangat sulit. Sehingga kursi yang terjual hanya 25%. Sisa 75%nya ternyata diisi oleh orang tua murid juga yang masuk ditengah acara. Dan itu menimbulkan masalah.

Untuk itu ... atas keteledoran ini kami mohon maaf apabila ada orang tua yang telah menjadi donatur merasa kecewa atas kejadian tersebut.

Sekali lagi ... kami atas nama management ThinkerBelle mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pertunjukkan Kasih memiliki banyak kekurangan (terutama dalam hal dana). Terima kasih atas perhatiannya.